A. TUJUAN
a. Menentukan tingkat reaksi terhadap Fe3+
b. Menentukan tingkat reaksi terhadap I-
c. Menentukan tingkat reaksi terhadap Fe3+ dan I-
d. Menentuka tetapan kecepatan reaksi
e. Menentukan persamaan kecepatan reaksi Fe 3+ dan I-
B. DASAR TEORI
Besar kecilnya suhu berpengaruh pada nilai konstanta kecepatan reaksi dan koefisien transfer massa yang mengikuti persamaan Arrhenius. Jika suhu dinaikkan, nilai konstanta kecepatan reaksi maupun koefisien transfer massa akan bertambah besar. Pada kondisi atmosferik, bila suhu dinaikkan sebesar 100C mengakibatkan kenaikan harga konstanta kecepatan reaksi dua kali lipat atau lebih, maka umumnya reaksi mengontrol dan berlaku regim kimia. Jika lebih kecil dari 1,5 maka umumnya proses transfer massa mengontrol dan berlaku regim dinamik. Bilangan ini lazim dikenal dengan istilah koefisien 100C (Johnstone & Thring 1957). Hubungan antara kr dengan suhu mengikuti persamaan Arhenius: kr = Ae-E/Rthasil (Sumardi, 2003)
Orde suatu reaksi menggambarkan bentuk matematik dimana percobaan dapat ditunjukkan. Orde reaksi hanya dapat dihitung secara eksperimen, dan hanya diramalkan jika suatu mekanisme reaksi diketahui ke seluruh orde reaksi yang dapat ditentukan sebagai jumlah dari eksponen untuk masing-masing reaktan, sedangkan harga eksponen untuk masing-masing reaktan dikenal sebagai orde reaksi untuk komponen itu (Dogra, 1990)
Waktu paruh didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan bila separuh konsentrasi dari suatu reaktan digunakan. Waktu paruh dapat ditentukan dengan tepat hanya jika satu jenis reaktan trelibat, tetapi jika suatu reaksi berlangsung antara jenis reaktan yang berbeda, wsaktu paruh harus ditentukan terhadap reaktan tertentu saja. Untuk sistem satu komponen, waktu paruh dihubungkan dengan konsentrasi awalnya (Dogra,1990)
Kinetika kimia adalah bagian dari kimia fisika yang mempelajari tentang kecepatan reaksi-reaksi kimia dan mekanisme reaksi-reaksi tersebut. Termodinamika kimia mempelajari hubungan tenaga antara pereaksi dan hasil-hasil reaksi, tidak mempelajari bagaiamana reaksi-reaksi tersebut berlangsung dan dengan kecepatan berapa kesetimbangan untuk reaksi kimia ini dicapai. Tidak semua reaksi kimia dapat dipelajari secara kinietik. Reaksi-reaksi yang berjalan sangat cepat seperti reaksi-reaksi ion atau pembakaran dan reaksi-reaksi yang sangat lambat seperti pengkaratan, tidak dapat dipelajari secara kinetik. Diantara kedua jenis ini, banyak reaksi-reaksi yang kecepatannya dapat diukur. Kecepatan reaksi bergantung dari jenis zat pereaksi, temperatur reaksi dan konsentrasi zat pereaksi (Sukardjo, 1989).
Kamu dapat lihat sekarang bagaimana keseluruhan tingkat tarip penyamaan untuk reaksi contoh
tingkat reaksi= k´ [ HCL]´ [ H2O]
berisi semua poin-poin yang diperlukan untuk [berkembang;membuat rencana;melatih;mengalami] seberapa cepat reaksi akan berproses. Yang paling utamatitik berhubungan dengan konsentrasi dari yang bereaksi species yang dimana dinyatakan secara langsung di (dalam) tingkat tarip penyamaan. Pertimbangan lain, seperti bagaimana besar jenis adalah ada atau tidaknya mereka menabrak di (dalam) [hak/ kebenaran] jalan/cara dengan [hak/ kebenaran] energi, terdapat di tingkat tarip tetapan, k. K akan berbeda untuk reaksi berbeda tetapi bahwa itu juga bervariasi dengan temperatur. Adalah penting ketika pengutipan suatu tingkat tarip yang tetap bahwa temperatur adalah juga memoengaruhi. Bahwa bagian dari ilmu kimia yang berhadapan dengan reaksi menilai dibanding/bukannya kesetimbangan dikenal sebagai ilmu gerak (Clayden, 2001).
C. ALAT DAN BAHAN
1. alat yang digunakan
a) Gelas piala 100 ml : 5 buah
b) Gelas piala 50 ml : 2 buah
c) Gelas ukur 10 ml : 1 buah
d) Pipet volum 5 ml : 1 buah
e) Stopwatch : 2 buah
2. bahan yang digunakan
a) FeCl3 0,04M
b) HNO3 0,04M
c) Larutan KI 0,04M
d) Larutan Na2S2O3 0,04M
e) Larutan kanji
f) Aquades
D. PROSEDUR KERJA
E. APA YANG DIAMATI
a. Variasi volume KI dan H2O yang digunakan.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk terbentuknya warna biru pada campuran.
F. PERTANYAAN
a. Apa pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi?
b. Apa fungsi KI pada larutan tersebut?
c. Apa fungsi kanji pada percobaan di atas?
G. Data pengamatan
a. Penentuan tingkat reaksi terhadap Fe3+
[Fe3+] mula-mula 0,04 M
Volume akhir (volume larutan) 100 mL
No. | Volume awal Fe3+ (mL) | t(menit) |
1 2 3 4 5 |
b. Penentuan tingkat reaksi terhadap I-
[I-] mula-mula 0,04 M
Volume akhir 110 mL
No. | Volume awal I- (mL) | T (menit) |
1 2 3 4 5 |
No | Waktu pada [Fe3+] (detik | Waktu pada [I-] (detik) | t rata-rata (detik) |
1 2 3 4 5 |