Home » » PERAK

PERAK




Written By Unknown on 04/06/2013 | 03:17

 
1.      Kelimpahan di Alam
Perak merupakan salah satu logam transisi yang berwarna putih mengkilat dan mudah menghantarkan arus listrik maupun panas. Setelah emas, perak merupakan logam yang paling mudah dibentuk dan ditempa di antara semua logam.
Perak  telah dikenal sejak jaman purba kala. Beberapa tempat buangan mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM.
Di alam, perak terdapat dalam bentuk unsur-unsur bebas yang banyak terdapat dalam lapisan-lapisan batuan dan terdapat bersama-sama dengan logam-logam lain, misalnya bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel. Selain itu juga terdapat dalam bentuk persenyawaan dengan unsur-unsur lain mineral dan bijih logam seperti light ruby silver (Ag3AsS3), dark ruby silver (Ag3SbS3), horn silver (AgCl) dan brittle silver. Beberapa mineral perak yang penting antara lain cerargyrite, pyrargyrite, sylvanite dan argentite.
Dalam industri, perak dapat dibuat melalui proses metalurgi bijih perak atau dalam campurannya dengan bijih logam lain. Di dunia belahan barat, Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika Serikat merupakan negara-negara penghasil perak.
 
2.      Pembuatan
Ekstraksi perak biasanya dilakukan dengan melarutkan bijih perak dalam CN-, diikuti dengan pemindahan perak.
Ag2S (s) + 4 CN- (aq) à2 [Ag(CN)2]- (aq) + S2- (aq)
Ag2S sangat tidak larut dan untuk menekan kebalikan dari reaksi di atas, maka udara dihembuskan ke dalam campuran untuk mengoksidasi S2- menjadi SO42-.
Perak juga didapat sebagai hasil samping penyulingan logam lain. Perak terdapat pada lumpur anode yang dihasilkan pada pengilangan elektrolitik Cu ,dan Ag diperoleh pada proses Parkes.
Pengolahan bijih perak juga dapat dilakukan dengan hidrometalurgi, yaitu pemisahan logam dari campurannya dengan melarutkan pada air sebagai senyawa kompleks kemudian mengendapkannya sebagai unsur bebas dengan suatu reduktor.
Dengan adanya udara, perak dan semua senyawa perak dapat larut dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN)2- : disianoargetat (I)
Contoh:
AgCl (s) + 2 CN-(aq) à Ag(CN)2- (aq)+ Cl- (aq)
4 Ag (s) + 8 CN-(aq) + O2  (g)+ 2 H2O (l) à 4 Ag(CN)2- (aq)+ 4 OH- (aq)
Perak kemudian dibebaskan dengan menambahkan seng atau aluminium sebagai reduktor
2 Ag(CN)2-(aq) +  Zn (s) à 2 Ag (s) + Zn(CN)4- (aq)         
 
3.      Sifat-Sifat
  1. Sifat kimia
·         Sangat stabil di udara murni dan air sehingga tidak bereaksi dengan udara dan air pada suhu normal
·         Kurang reaktif daripada tembaga, kecuali terhadap ozon, sulfur dan hydrogen sulfide, yang secara cepat menghitamkan permukaan perak
·         Tidak dapat larut dalam larutan asam encer, tetapi dapat larut dalam asam nitrat dan asam sulfat pekat
·         Perak dan semua senyawa perak dapat larut dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN)2- dalam udara bebas, yang kemudian perak dibebaskan dengan menambahkan seng atau aluminium sebagai reduktor
·         Dapat mengendapkan anion karena kebanyakan anion membentuk garam perak yang tidak larut. Contohnya penambahan OH- terhadap Ag+ akan mengendapkan perak (I) oksida
2 Ag+ (aq)+ 2 OH- (aq) à Ag2O (s) + H2O
 
  1. Sifat fisik
Nomor atom
47
Konfigurasi elektron
[Kr] 4d10 5s1
Massa atom relative
107,8682 sma
Jari-jari atom
1,75 Å
Titik didih
2436 K
Titik lebur
1235,08 K
Volume atom
10,30 cm3 mol-1
Massa jenis
10,50 gram cm-3
Elektronegatifitas
1,93
Potensial ionisasi
7,576 volt
Konduktivitas listrik
62,9 x 106 ohm-1 cm-1
Konduktivitas kalor
429 W m-1 K-1
Entalpi pembentukan
11,30 kJ mol-1
Entalpi penguapan
250,63 kJ mol-1
Kapasitas kalor
0,235 J g-1 K-1
Energi ionisasi: ke-1
                          ke-2
                          ke-3
731,0 kJ mol-1
2070 kJ mol-1
3361 kJ mol-1
 
4.      Kegunaan
·         Dibuat untuk membuat perhiasan, aksesoris, uang logam (koin) dan ornamen-ornamen
·         Digunakan sebagai pelapis kaca pada cermin
·         Digunakan sebagai bahan pembuatan komponen-komponen elektronika dan rangkaian listrik
·         Koloid perak dan larutan perak nitrat (AgNO3) encer digunakan sebagai campuran bahan obat antiseptik dan pembunuh bakteri
·         Argyrol (senyawa perak-protein) digunakan sebagai antiseptik lokal pada mata, telinga, hidung dan tenggorokan
·         Garam-garam halida perak, perak bromida, perak klorida dan perak iodida digunakan untuk mengemulsi pelat fotografi, film dan kertas foto
2 AgX + cahaya à 2 Ag (s) + X2    (X = Br atau I)
Endapan perak menghitamkan film sehingga menghasilkan film negatif
·         Perak nitrat atau lunar caustik, yang merupakan senyawa perak yang penting banyak digunakan di bidang fotografi
·         Garam-garam perak dalam larutannya dengan natrium tiosulfat digunakan pada proses fotografi
·         Ag2S digunakan untuk memisahkan ion perak dari ion positif lainnya
·         Digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah dan perak-cadmium
·         Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak
·         Silver fulminate, bahan peledak yang kuat, kadang-kadang terbentuk saat pembentukan perak
·         Perak iodida (AgI) (cloud seeding) digunakan untuk membuat hujan buatan
·         Digunakan sebagai bahan kimia yang dapat mengendapkan anion karena kebanyakan anion membentuk garam perak yang tidak larut
 
5.      Persenyawaan
  1. Perak oksida (Ag2O): merupakan suatu senyawa yang tidak stabil dan terurai menjadi Ag dan O2 pada pemanasan lambat.
2 Ag2O à 4 Ag + O2
  1. Perak halida (AgF, AgCl, AgBr dan AgI): hanya AgF yang dapat larut dalam H2O. AgCl tidak dapat larut dalam H2O tapi larut dalam larutan NH4OH, Na2S2O3 dan KCN. AgBr sebagian larut sedangkan AgI sangat larut dalam NH4OH. Kecuali AgF, semua halida perak peka terhadap cahaya.
AgCl + 2 NH4OH à [Ag(NH3)2]Cl + 2 H2O
         Diamin perak (I) klorida
AgCl + 2 KCN à K[Ag(CN)2] + KCl 
     Pot.Dicyano argentate (I)
AgCl + 2 Na2S2O3à Na3[Ag(S2O3)2] + NaCl 
          Sod. Dithiosulphato argentate (I)
  1. Perak nitrat (AgNO3): Perak nitrat (AgNO3) disebut lunar caustic yang pada pemanasan di atas 485 K terurai menjadi perak nitrit tetapi pada pemanasan terhadap api merah memberikan perak.
Di atas 485 K
2 AgNO 3à 2 AgNO2  +  O2 
2 AgNO3à 2 Ag + 2 NO2  +  O2
Ketika direaksikan dengan alkali, AgNO3membentuk oksida perak yang dalam hal dari NH 4OH larut untuk membentuk ion kompleks.
2 AgNO3 + 2 NaOH à Ag2O + 2 NaNO3 + H2O
2 AgNO3 + 2 NH4OH à Ag2O + 2 NH4NO3+ H2O
Ag2O + 4 NH4OH à 2 [Ag(NH3)2]OH + 3 H2O
perak diamin hidroksida  
AgNO 3 bereaksi dengan Iodium dengan dua cara
6 AgNO3 (berlebih) + 3 I2 + 3 H2O à AgIO3 + 5 AgI + 6 HNO3
5 AgNO3 + 3 I2 (berlebih)+ 3 H2O à HIO3 + 5 AgI + 5 HNO3
Dalam kontak dengan bahan organik (kulit, kain, kertas dll) AgNO3 direduksi menjadi logam perak (hitam)
2 AgNO3 + H2O à 2 Ag + 2 HNO3 + [O] → mengoksidasi bahan organik
AgNO3 memberikan warna yang berbeda dengan berbagai anion. Karena itu, AgNO3 digunakan dalam penyusunan tinta dan pewarna rambut.

DAFTAR PUSTAKA
 
Cotton, F. Albert dan Geoffrey Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia Press
 
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3. Jakarta: Erlangga
 
Satria, Vani. 2008. Uraian Lengkap Sistem Periodik Unsur Kimia. Yogyakarta: Pustaka Widyatama
 
Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung: Yrama Widya
 
 
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. rifnotes - All Rights Reserved