A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan praktikum : Menentukan bagaimana perasan lemon mengurangi bau amis ikan
2. Hari,tanggal : Kamis, 06 Desember 2012
3. Tempat : Laboratorium Kimia FKIP ,Universitas Mataram
B. LANDASAN TEORI
Difusi adalah peristiwa di mana terjadi transfer materi melalui mater lain. Transfer materi ini berlangsung karena atom atau partikel selalu bergerak oleh agitasi thermal. Walaupun sesungguhnya gerak tersebut merupakan gerak acak tanpa arah tertentu, namun secara keseluruhan ada arah neto dimana entropi akan meningkat. Difusi merupakan proses irreversible. Pada fasa gas dan cair, peristiwa difusi mudah terjadi; pada fasa padat difusi juga terjadi walaupun memerlukan waktu lebih lama (Campbell. 2004).
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu : yang pertama adalah Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.dan yang kedua adaalah Ketebalan membran.Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi. Ketiga ,Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.Kemudian yang keeeempat adalah Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya Dan yang Kelima adalah Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya( Fessenden1997).
Salah satu sifat yang paling dikenal dari amina berbobot molekul rendah adalah aromanya yang tidak menyenangkan. Amine volatile ini menguap secara cepat dan terciup seperti campuran ammonia dan ikan busuk. Kebanyakan bahan yang membusuk terutama organ yang mengandung protein tinggi menghasilkan amina. Bagian dari aroma tumbuhan yang mati, rumah penyimpanan daging, dan bagian pengolahan limbah semuanya adalah amina(Staley, Dennis. 1992).
C. ALAT dan BAHAN
1. Alat :
a) Gelas kimia
b) Sendok
c) Garpu
d) Spidol
e) Selendang gelap
f) Asisten sehat
2. Bahan :
a) Air
b) Potongan ikan mentah
c) Perasan buah lemon
d) Stiker label
D. CARA KERJA
No | Nama asisten | Bau potongan ikan | ||
Di udara | Dalam air | Dalam larutan buah lemon | ||
1 | Sri sumarti | Aroma ikan tajam (menyengat) | Aroma ikan masih amis tetapi tidak tajam | Aroma ikan yg amis hampir hilang |
2 | Sri yuliawati l.m | Aroma ikan tajam (menyengat) | Aroma ikan masih amis tetapi tidak tajam | Aroma amis hilang dan tercium bau lemon |
3 | Siti mariyam | Aroma ikan tajam (menyengat) | Aroma ikan masih amis tetapi tidak tajam | Aroma amis hilang dan tercium bau lemon |
E. HASIL PENGAMATAN
No | Nama asisten | Bau potongan ikan | ||
Di udara | Dalam air | Dalam larutan buah lemon | ||
1 | Sri sumarti | Aroma ikan tajam (menyengat) | Aroma ikan masih amis tetapi tidak tajam | Aroma ikan yg amis hampir hilang |
2 | Sri yuliawati l.m | Aroma ikan tajam (menyengat) | Aroma ikan masih amis tetapi tidak tajam | Aroma amis hilang dan tercium bau lemon |
3 | Siti mariyam | Aroma ikan tajam (menyengat) | Aroma ikan masih amis tetapi tidak tajam | Aroma amis hilang dan tercium bau lemon |
F. ANALISIS DATA
a. Persamaan reaksi
· Ikan amis di udara
Amina + udara ----------------> bau yang sangat menyengat
· Ikan amis dalam air
Amina + air ----------------> bau yang agak menyengat
NH3 + H2O ----------------> NH4+ + OH- ---------> NH4OH
· Ikan amis dalam larutan lemon
Ikan amis + perasan lemon(larutan lemon ) ----------------> bau amis ikan hilang
NH4OH + CH3COOH --------> CH3COONH4 +H2O
G. PEMBAHASAN
Difusi adalah peristiwa di mana terjadi transfer materi melalui mater lain. Transfer materi ini berlangsung karena atom atau partikel selalu bergerak oleh agitasi thermal. Walaupun sesungguhnya gerak tersebut merupakan gerak acak tanpa arah tertentu, namun secara keseluruhan.
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perasan buah lemon terhadap bau amis ikan. Praktikum ini berkaitan dengan proses difusi dimana molekul mempunyai energy translasional. Gas yang mempunyai energy translasional ini disebut dengan difusi.
Sebenarnya ikan tidak berbau amis ketika baru ditangkap, dan ketika dagingnya masih benar-benar segar. Beberapa jam setelah ditangkap dari air, ikan tidak mengeluarkan bau amis. Kok ikan pada akhirnya mengeluarkan bau amis?
Alasan yang pertama kenapa ikan bisa mengeluarkan bau amis, karena ikan memiliki kebiasaan menyantap ikan-ikan yang lebih kecil. Oleh sebab itu, mereka dilengkapi dengan enzim-enzim pencernaan yang efektif sekali untuk mencerna daging ikan. Ketika ikan ditangkap dan enzim ini keluar dari usus akibat penanganan yang kasar, maka enzim tersebut mengurai daging ikan itu sendiri. Itu sebabnya, ikan yang isi perutnya telah dibersihkan akan lebih tahan lama daripada yang masih utuh. Maka dari itu jika anda membeli ikan segera bersihkan isi perutnya agar tidak cepat mengurai dan berbau amis.
Alasan yang kedua, Aroma atau bau amis ikan mulai muncul setelah ikan mulai mengurai. Bau amis ikan berasal dari hasil penguraian (dekomposisi), terutama amonia, berbagai senyawa belerang dan bahan kimia bernama amina yang berasal dari hasil penguraian asam-asam amino.
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Amonia merupakan senyawa yang terdiri atas unsur nitrogen dan hidrogen serta dikenal memiliki bau menyengat yang khas. Molekul amonia terbentuk dari ion nitrogen bermuatan negatif dan tiga ion hidrogen bermuatan positif dengan rumus kimia NH3.
Amonia memiliki pH sekitar 11,5 yang artinya bersifat basa. Jadi, Amonia memiliki kemampuan menetralisir asam dan saat dilarutkan dalam air akan membentuk amonium bermuatan positif (NH4+) dan ion hidroksida bermuatan negatif (OH-). Larutan Amonia (amonia ditambah air) dikenal dengan istilah Amonium Hidroksida (NH4OH) yang bersifat basa.
Itu sebabnya orang menggunakan irisan buah lemon mengandung asam sitrat atau larutan cuka (asam asetat), ketika menghidangkan masakan dari produk laut dengan cara merendamnya terlebih dahulu. Ketika ikan yang mengandung senyawa Amonia (NH3) setelah kena air menjadi Amonium Hidroksida (NH4OH) direndam dengan larutan cuka (CH3COOH) akan membentuk senyawa Amonium Asetat (CH3COONH4) yang bersifat garam (netral) dan air H2O. Reaksinya sebagai berikut:
NH4OH + CH3COOH -------> CH3COONH4 +H2O
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat ketika ibu-ibu merendam ikan atau memberikan perasan lemon pada ikan yang akan mereka masak didapur. Dengan memberikan perasan lemon pada ikan, bau amis ikan yang sudah mati akan hilang sehingga meningkatkan citarasa ikan yang akan dimasak.
H. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
a. Bau amis ikan berasal dari hasil penguraian (dekomposisi), terutama amonia, berbagai senyawa belerang dan bahan kimia bernama amina yang berasal dari hasil penguraian asam-asam amino.
b. Pemberian perasan lemon efektif mengurangi bau amis ikan karena terjadi reaksi netralisir antara basa dari amina dengan asam asetat dari lemon.
c. Gerak difusi yang terjadi menyebabkan gas ammonia dari ikan bereaksi dengan asam yang berasal dari lemon.\
d. Aplikasi sehari-hari dapat dilihat saat ibu-ibu menggunakan perasan lemon untuk mengurangi bau amis ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. 2004. Biologi Jl. 2 (lux) Ed. 5. Jakarta : Erlangga .
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr Kimia Organik. Bina Aksara. Jakarta.
Staley, Dennis. 1992. Penuntun Belajar Untuk Kimia Organik dan Hayati. Bandung : ITB
0 komentar:
Post a Comment