1. Tujuan
· Mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi pada laju reaksi.
· Mengetahui pengaruh suhu pada laju reaksi.
2. Dasar Teori
Reaksi kimia adalah perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi. Proses perubahan ini dapat berlangsung cepat ataupun lambat. Dalam kimia fisik, kinetika kimia atau kinetika reaksi mempelajari laju reaksi dalam suatu reaksi kimia. Dalam menentukannya dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya dengan cara eksperiment, dan pengelolahan data sederhana. Analisis terhadap pengaruh berbagai kondisi reaksi terhadap laju reaksi memberikan informasi mengenai mekanisme reaksi dan keadaan transisi dari suatu reaksi kimia. Kecepatan reaksi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sifat pereaksi, konsentrasi pereaksi, suhu dan katalis.
Percobaan ini bersifat semi kualitatif yang dapat digunakan untuk menentukan pengaruh perubahan konsentrasi dan pengaruh suhu pada laju reaksi. Reaksi yang diamati adalah reaksi pengendapan koloid belerang yang terbentuk apabila tiosulfat direaksikan dengan asam. Yang diukur dalam percobaan ini adalah waktu yang diperlukan agar koloid belerang mencapai suatu intensitas tertentu. Reaksi pengendapan belereng dapat ditulis sebagai berikut:
S2O32- (aq) + 2H+ (aq) H2O (l) + SO2 (g) + S (s)
3. Alat dan Bahan
a. Alat
· Gelas ukur
· Gelas kimia
· Stopwatch
· Pengaduk gelas
· Pipet tetes
· Termometer
· Penangas air
b. Bahan
· Na2S2O3 0,25 M
· HCl 1 M
· Aquades
· Kertas
· Spidol
Top of Form
Bottom of Form
4. Prosedur kerja
a. Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi
· Tuangkan kedalam masing-masing gelas kimia yang telah ditandai ( A, B, C, D ) 5 ml larutan natrium tiosulfat
· Kedalam gelas B,C dan D tambahkan berturut-turut 10 ml, 15 ml, dan 25 ml air, guncangkan gelas kimia agar terjadi pencampuran yang sempurna
· Tempatkan gelas ukur diatas sehelai kertas putih tepat diatas tanda silang
· Untuk gelas kimia A tambahkan 5 ml HCl 1M dan kocok sampai homogen. Jalankan stopwatch tepat saat terjadi kekeruhan hitam yang dibuat pada kertas putih hingga tidak dapat diamati dari atas.
· Lakukan hal yang sama dengan gelas kimia B, C dan D
· Tuliskan reaksi yang terjadi dan bandingkan kecepatan pembebasan belerang tersebut dan jelaskan hasil-hasil yang telah dicapai.
b. Pengaruh suhu pada laju reaksi
· Masukkan 10 ml larutan Na-tiosulfat 0,5 M kedalam gelas ukur, lalu encerkan
hingga volumenya mencapai 50 ml
· Ambil 2 ml HCL 1 M, masukkan ke dalam tabung reaksi, tempatkan gelas ukur
dan tabung reaksi tersebut pada penangas air yang suhunya ± 30°C. Biarkan
kedua larutan tersebu beberapa lama, sampai mencapai suhu kesetimbangan.
Ukur suhu dengan menggunakan termometer dan catat.
· Tambahkan asam kedalam larutan tiosulfat, dan pada saat yang bersamaan
nyalakan stop watch. Larutan diaduk lalu tempatkan gelas ukur diatas tanda
silang hitam. Catat waktu yang dibutuhkan sampai tanda silang tidak terlihat lagi bila dilihat dari atas.
· Ulangi langkah diatas untuk berbagai suhu sampai 40°C, 50°C dan 60°C dan catat hasil pengamatannya.
5. Data pengamatan
a. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
1. Dalam percobaan ini 1/waktu digunakan untuk mengukur laju reaksi.
Buatlah kurva laju reaksi sebagai fungsi konsentrasi tiosulfat
2. Hitung order reaksi terhadap tiosulfat
b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
1. Laju reaksi dinyakan sebagai 1/waktu. Buat kurva laju reaksi sebagai fungsi
suhu (°C). Buat kurva log laju reaksi sebagai fungsi 1/suhu (1/°K).
2. Beri komentar mengenai bentuk kurva yang diperoleh.
6. Pertanyaan
1. Faktor apa yang mempengaruhi kecepatan reaksi ?
2. Apa yang dimaksud dengan konstanta kecepatan reaksi ?
3. Peningkatan suhu tidak selalu berarti peningkatan laju reaksi. Beri komentar anda mengenai hal ini !
0 komentar:
Post a Comment