A. TUJUAN :
1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi.
2. Menentukan nilai energi aktivasi dari reaksi antara cuka (CH3COOH) dan soda kue (NaHCO3)
B. LANDASAN TEORI :
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut:
a. Konsentrasi reaktan
Semakin tinggi konsentrasi reaktan, maka laju reaksinya semakin cepat.
b. Luas permukaan
Semkin besar luas permukaan suatu reaktan, maka lajunya semakin cepat
c. Katalis
adanya suatu zat yang ketika berinteraksi dengan reaktan akan memberikan jalur baru yang energi pengaktifannya lebih rendah dari semula, sehingga reaksi lebih cepat terjadi.
d. Suhu
Semakin tinggi suhu, laju reaksi semakin cepat.
e. Volume dan tekanan
Volume dan tekanan berlaku untuk reaksi fasa gas. Semakin kecil volume dan tekanan semakin besar akan mempercepat laju reaksi.
Temperatur mempengaruhi laju reaksi karena pengaruhnya pada tetapan laju reaksi. Hubungan antara temperatur dan tetapan laju reaksi dipelajari oleh Svante Arrhenius (1889), kimiawan Swedia, melalui persamaan Arrhenius:
Dengan k= tetapan laju reaksi, Ea = energi pengaktifan reaksi, A = tetapan Arrhenius, T = temperatur dalam K, dan R = tetapan gas ideal.
Energi pengaktifan adalah energi minimum agar molekul-molekul dapat bereaksi. Semakin tinggi temperatur, nilai eksponen negatif semakin kecil, sehingga nilai k semakin besar, yang berarti bahwa laju semakin cepat :
T naik → k naik → laju reaksi naik.
Persamaan di atas, secara matematis dapat disusun ulang sebagai berikut:
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menentukan nilai energi aktivasi dari suatu reaksi.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat :
- Gelas ukur
- Hot plate
- Erlenmeyer
- Gelas kimia
- Balon
2. Bahan:
- Cuka perdagangan (CH3COOH)
- Soda kue (NaHCO3)
- Aquades
D. CARA KERJA
1. Dimasukkan ke dalam 3 labu erlenmeyer masing-masing 25 mL CH3COOH (cuka perdagangan).
2. Diatur suhu ketiga erlenmeyer yang berisi CH3COOH tersebut masing-masing pada suhu kamar (28oC), 40oC dan 50oC.
3. Dimasukkan masing-masing …. gram NaHCO3 (soda kue ) ke dalam ketiga labu Erlenmeyer yang berisi larutan CH3COOH tersebut.
4. Ditutup ketiga mulut labu erlenmeyer tersebut masing-masing dengan balon untuk mencegah agar pada saat bereaksi larutan tidak meluap keluar dari labu.
5. Diukur waktu yang dibutuhkan oleh NaHCO3 untuk habis bereaksi dengan CH3COOH pada ketiga labu Erlenmeyer.
6. Dicatat hasil pengamatan pada table hasil pengamatan.
7. Dihitung nilai energi aktivasinya.
E. HASIL PENGAMATAN
Table hasil pengamatan reaksi antara CH3COOH dengan NaHCO3
No. | Suhu (oC) | t | 1/t |
1. | 28 | ||
2. | 40 | ||
3 | 50 |
F. ANALISIS DATA
1. Persamaan reaksi
…………………………………………………………………
2. Perhitungan
Menentukan energi aktivasi reaksiCH3COOH + NaHCO3
Ditentukan dengan membandingkan kecepatan reaksi
Diketahui: T2 = 40 oC = 313 K
T3 = 50 oC = 323 K
1/t2 = ...
1/t3 = ...
Ditanya: Ea = ...?
G. PERTANYAAN
1. Tulislah persamaan reaksi setara dari percobaan di atas?
2. Gas apa yang dihasilkan pada percobaan tersebut?
3. Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi pada percobaan tersebut?
4. Tentukan energi aktivasi dari suatu reaksi yang memiliki laju dua kali lebih cepat setiap penambahan 10oC. perbandingan nilai konstanta reaksi sebesar 0,5. Dan suhu awalnya, T1 sebesar 60.
0 komentar:
Post a Comment