A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan praktikum : Mengidentifikasi adanya amilum sebagai hasil dari fotosintesis.
2. Hari, tanggal praktikum : Senin, 17 Desember 2012.
3. Tempat praktikum : Selat, Narmada.
B. LANDASAN TEORI
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (Salisbury, 1992: 19-38).
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini: (Hopkins, 2004: 17-29)
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Berbeda dengan organisme heterotrof, organisme autotrof menggunakan energi yang berasal dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut kemoautotrof, karena menggunakan zat – zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik dari senyawa non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari. Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan cahaya matahari. Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya (Kimball, 1992).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat :
a. Kompor
b. Panci
c. Mangkok kecil
d. Tatakan gelas
e. Penjepit kertas (klip)
f. Tang
g. Garpu
2. Bahan-bahan :
a. Daun
b. Alkohol 95%
c. Larutan lugol
d. Air
e. Aluminium foil
f. Tissue
D. PROSEDUR KERJA
1. Sebagian daun tanaman yang sehat ditutup dengan aluminium foil, dan dijepit dengan sebuah klip.
2. Setelah terkena cahaya matahari dengan variasi waktu tertentu, daun itu kemudian dipetik.
3. Daun direbus, kemudian setelah layu, daun dimasukkan ke dalam larutan yang berisi alkohol 95% 100mL-150 mL yang dipanaskan di kompor di sekitar air yang mendidih selama beberapa saat (5menit).
4. Setelah beberapa menit, daun tersebut ditiriskan dan dicuci dengan air bersih, kemudian ditempatkan pada sebuah mangkok kecil
5. Daun tersebut lalu ditetesi dengan larutan lugol.
6. Catat perubahan warna yang terjadi.
E. HASIL PENGAMATAN
(terlampir)
F. ANALISIS DATA
Persamaan reaksi:
· Daun (yang sudah larut klorofilnya dan tidak ditutupi aluminium foil) + lugol ----------------> Biru kehitaman
· Daun (yang sudah larut klorofilnya dan ditutupi aluminium foil) + lugol ----------------> Cokelat pucat
G. PEMBAHASAN
Fotosintesis merupakan suatu proses pembentukan (glukosa) zat makanan pada tumbuhan dengan menggunakan zat hara, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar matahari. Fotosintesis sendiri sangat penting bagi kehidupan. Disamping menghasilkan zat makanan pada tumbuhan tersebut, proses ini juga menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bagi pernafasan manusia. Proses fotosintesis ini terjadi hanya pada daun tumbuhan. Proses fotosintesis tidak berlangsung pada semua sel tetapi hanya pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Disamping itu proses fotosintesis juga dapat dipengaruhi oleh kemampuan daun menyerap spektrum cahaya, perbedaan ini disebabkan oleh adanya beberapa perbedaan pigmen pada jaringan daun. Kloroplas yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik berperan penting dalam proses fotosintesis dengan menyerap energi matahari. Selain oksigen, fotosintesis juga menghasilkan zat tepung atau amilum. Amilum ini sendiri terbentuk dengan mengubah salah satu hasil fotosintesis yaitu glukosa. Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari.
Percobaan kali ini adalah fotosintesis untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Percobaan ini dulu pernah dilakukan oleh Gustav Julius von Sachs pada tahun 1962. Uji positif pada praktikum kali ini adalah warna daunnya menjadi biru kehitaman setelah diteteskan dengan iodine atau lugol.
Kegiatan pertama yaitu sebagian daun tanaman yang sehat ditutup dengan aluminium foil, dan dijepit dengan penjepit kertas (klip). Daun yang telah divariasikan waktunya ( 4 hari, 8 jam, 5 jam dan 3 jam ) dipetik kemudian dimasukkan ke dalam air yang sudah mendidih. Fungsi merebus daun adalah untuk mematikan sel-sel daun dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan lugol. Setelah daun agak pucat, daun tersebut dimasukkan ke dalam alkohol 95% yang telah dipanaskan di atas air yang dididihkan. Tujuan pemanasan alkohol di atas air ini adalah agar alkohol tidak cepat menguap. Hal ini disebabkan karena jika alkohol langsung dididihkan langsung di atas pemanas, maka alkohol akan habis menguap sebab titik didih alkohol lebih rendah daripada air. Tujuan penggunaan alkohol 95% yaitu untuk melarutkan klorofil pada daun dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan lugol, kadar alkohol yang tinggi tersebut membuat klorofil pada daun lebih cepat larut. Setelah beberapa saat kemudian, terlihat bahwa warna alkohol menjadi hijau. Hal ini menandakan bahwa klorofil pada daun tersebut sudah larut dan warna daun menjadi pucat. Ketebalan daun mempengaruhi cepat tidaknya klorofil larut. Semakin tebal daun maka semakin keras/ tinggi konsentrasi atau kadar pelatutnya. Daun tadi kemudian di angkat dan dicuci atau dibilas dengan air agar alkoholnya tidak tersisa. Karena jika tidak dicuci maka daun tersebut akan menjadi kedap air dan keras sehingga sulit untuk menyerap lugol.
Kegiatan selanjutnya yaitu meneteskan lugol pada daun, dengan tujuan untuk memberikan warna biru kehitam-hitaman pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang mengandung amilum maupun tidak. Bagian daun yang tidak dilapisi kertas aluminium foil warnanya menjadi biru kehitaman dan bagian yang di tutup warnanya cokelat pucat. Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan bagian daun yang berbeda warna disebabkan oleh faktor kurangnya cahaya matahari, sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya secara sempurna. Dengan kata lain, secara umum fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya amilum pada daun. Pada daun yang ditutupi oleh aluminium foil masih dapat melakukan respirasi dan transpirasi walaupun tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, hal ini jelas terlihat dengan adanya amilum pada daun dengan jumlah yang sedikit. Namun, pada daun yang tidak ditutupi oleh aluminium foil, terdapat banyak amilum sebagai tanda melakukan proses fotosintesis. Warna biru kehitaman pada setiap daun yang di variasikan waktunya berbeda–beda. Pada daun yang waktunya 4 hari warnanya lebih pekat dibandingkan dengan warna daun yang 8 jam, 5 jam dan 3 jam. Semakin lama daun dibiarkan, maka semakin gelap warna birunya setelah diteteskan dengan lugol.
H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan praktikum, hasil pengamatan, dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:
a. Daun yang terkena cahaya matahari lebih lama akan menghasilkan amilum lebih banyak yang ditandai dengan perubahan warna menjadi biru kehitaman,
b. Ketebalan daun merupakan salah satu faktor penentu kecepatan larutnya klorofil pada pelarut,
c. Fungsi perebusan daun terlebih dahulu adalah untuk mematikan sel-sel daun dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan lugol,
d. Tujuan penggunaan alkohol 95% yaitu untuk melarutkan klorofil pada daun dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan lugol,
e. Fungsi larutan lugol untuk memberikan warna biru kehitam-hitaman pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang mengandung amilum maupun tidak,
f. Fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya amilum pada daun,
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, John W. 1992. Biologi Umum. Erlangga: Jakarta.
Hopkins. 2004. Introduction to Plant Physiology. Hoboken: John Wiley & Sons.
Salisbury FB, Ross CW. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
0 komentar:
Post a Comment