Home » , » Laporan Praktikum Kimia SMA : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Laporan Praktikum Kimia SMA : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit




Written By Unknown on 17/06/2013 | 15:48

I. Judul : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

II. Tujuan : Mengetahui suatu larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan percobaan.

III. Landasan teori : Teori Ion Svante Arrjenius: menyatakan bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas.

Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan.

IV.Cara Kerja :

1. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat alat uji elektrolit.

2. Memberikan tanda pada gelas beaker sesuai dengan jenis

larutan yang di uji.

3. Memasukkan 100 mL larutan A ke dalam gelas beaker yang bertanda A.

4. Mencelupkan kedua elektroda ke dalam gelas yang berisi larutan A.

5. Mengamati apa yang terjadi.

6. Mencuci elektroda dengan aquades dan mengeringkan menggunakan tisu atau kain yang bersih

7. Melakukan hal yang sama untuk larutan yang lain seperti langkah kerja yang telah diberikan.

V. Pengamatan:

Jenis larutan

Rumus Kimia

Keadaan Lampu

Keadaan elektroda

Menyala

Tidak menyala

B

HCl

-

Gelembung banyak

F

C 11 H 22 O 11

-

Tidak bergelembung

A

H 2 SO 4

-

Gelembung sangat banyak

E

CH 3 COOH

-

Tidak bergelembung

H

H 2 O

-

Bergelembung

I

NaCl

√ (redup)

-

Bergelembung

C

NaOH

√ (redup)

-

Bergelembung

D

NH 4 OH

-

Bergelembung

G

H 2 O

-

Tidak bergelembung

VI. Pembahasan:

Dari hasil yang diperoleh pada percobaan yang diamati maka dapat dibahas sebagai berikut:

a. Larutan B adalah senyawa asam klorida (HCl) yang merupakan senyawa kovalen polar. Nyala lampu pada alat uji elektrolit saat pengujian larutan B terjadi karena larutan B dapat terionisasi secara sempurna. Reaksi ionisasinya dapat dituliskan sebagai berikut: HCl (aq)  H+ + Cl-, dengan gelembung gas yang dihasilkan merupakan gas klorin.

b. Larutan F adalah senyawa Gula (C11H22O11). Pada pengujian larutan F lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas yang terbentuk karena senyawa F tidak dapat terionisasi saat dilarutkan.

c. Larutan A adalah senyawa asam sulfat (H2SO4) yang merupakan senyawa kovalen polar. Nyala lampu pada alat uji elektrolit saat pengujian larutan A terjadi karena larutan A dapat terionisasi secara sempurna. Reaksi ionisasinya dapat dituliskan sebagai berikut H2SO4 2H+ + H2SO42-

d. Larutan E adalah senyawa asam cuka (CH3COOH) yang merupakan senyawa kovalen. Pada pengujian larutan E lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas. Harusnya terdapat gelembung gas, namun pada percobaan kami mengalami sedikit masalah yang mengakibatkan tidak tampaknya gelembung gas.

e. Senyawa H adalah senyawa air ledeng (H2O) yang merupakan senyawa kovalen polar. Pada pengujian larutan H lampu tidak menyala namun terdapat gelembung gas. Air ledeng dapat menghantarkan listrik karena sudah terkontaminasi oleh logam dan mineral.

f. Larutan I adalah larutan natrium klorida (NaCl) yang tergolong senyawa ion. Pada pengujian larutan I lampu menyala redup dan terdapat gelembung gas. Harusnya lampu menyala terang, namun karena terdapat beberapa masalah saat pengamatan, hasilnya kurang maksimal.

g. Larutan C adalah larutan natrium hidroksida (NaOH) yang tergolong senyawa ionic. Pada pengujian larutan C lampu menyala redup dan terdapat gelembung gas. Harusnya lampu menyala terang, namun karena terdapat beberapa masalah pada saaat pengamatan sehingga nyala lampu menjadi kurang maksimal. Reaksi ionisasinya dapat dituliskan sebagai berikut: NaOH 2Na+

+ OH2-

h. Senyawa D adalah senyawa ammonium hidroksida (NH4OH) yang merupakan senyawa kovalen polar. Pada pengujian larutan D lampu tidak menyala namun terdapat gelembung gas karena larutan D terionisasi secara tidak sempurna.

Reaksi ionisasinya dapat dituliskan sebagai berikut: NH4OH NH4+ +OH-

i. Larutan G adalah senyawa aquades (H2O) yang merupakan senyawa kovalen polar. Pada pengujian larutan G lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas yang terbentuk karena senyawa G tidak dapat terionisasi saat dilarutkan.

Larutan-larutan yang dapat menghasilkan gelembung gas dan bahkan hingga menyalakan lampu disebut larutan elektrolit. Larutan elektrolit dapat menyalakan lampu karena dapat terionisasi dalam larutanya. Sedangkan larutan yang tidak dapat menyalakan lampu ataupun menghasilkan gelempung gas disebut larutan nonelektrolit.

Larutan elektrolit dapat dikelompokan menjadi larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat berdasarkan derajat ionisasinya. Larutan elektrolit kuat akan terionisasi sempurna saat silarutkan sedangkan larutan elekrolit lemah saat dilarutkan tidak semuanya akan terionisasi sehingga dapat berubah kembali ke senyawa asalnya.

Cara kerja larutan elektrolit hingga dapat menyalakan lampu adalah sebagai berikut, senyawa yang dilarutkan akan terionisasi sehingga menjadi ion positif (kation) dan negarif (anion) yang bergerak bebas. Selanjutnya kation akan menuju elekteoda negatif (katoda) dan anion akan menuju elektroda positif (anoda) sehingga terjadi aliran elektron yang menghantarkan listrik. Lampu akan mati ketika tidak ada lagi yang dapat terionisasi.

VII. Simpulan:

1. Larutan A, B, C, dan I adalah larutan elektrolit dengan larutan A dan B adalah elektrolit kuat serta C dan I adalah elektrolit lemah.

2. Larutan D, E, F, G dan H adalah larutan non elektrolit.

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. rifnotes - All Rights Reserved