Home » , » Laporan Praktikum Organik : ANALISIS UNSUR

Laporan Praktikum Organik : ANALISIS UNSUR




Written By Unknown on 08/06/2013 | 09:05

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Tujuan :

  • Memahami analisis kualitatif unsur-unsur penyusun suatu senyawa Organik.
  • Memahami reaksi-reaksi yang digunakan untuk uji kualitatif unsur- unsur penyususn suatu senyawa.

2. Waktu : Kamis, 11 November 2010.

3. Tempat : Laboratorium Kimia Dasar Lantai III Fakultas MIPA Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI

Hidrogen adalah unsur yang ditemukan Henry Cavendigh (1731-1810) dan merupakan unsur yang memiliki atom paling kecil dan ringan. Unsur ini paling banyak yang terdapat di alam ini. Ada beberapa cara dalam penentuan adanya unsur hidrogen yaitu dengan percobaan penfield dan pemijaran dengan aio. Prins percobaan penfield yaitu senyawa yang mengandung C apabila dipanaskan dengan PbCrO4 yang pada pemanasan lenih lanjut akan jadi PbO + CO2. CO2 yang keluar dapat ditunjukan dengan adanya Ba(CO3)2 yang berwarna putih( Keenan, 2005 : 53).

Hidrogen mempunyai densitas atau rapatan paling rendah, berseyawa dengan hampir setiapunsur yang reaktif membentuk senyawa hibrida unsur karbon mempunyai sanagat banyak senyawa organik, dan dewasa ini berkembang pula senyawa arganometalik dengan atom karbon terikat secara koordinasi pada ion logam. Disamping itu di kenal juga secara tradisi dalam senyawa organik golongan halogen ( golongan 7A) yaitu F, Cl, Br, I, dan At adalah kelompok unsur-unsur yang sangat kontras terhadap golongan alkali ( golongan IA) ( Sugiarto. 2001: 193).

Karbon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur nonlogam, dan merupaka unsur penyusun senyawa-senyawa organik. Karbon di alam terdapat dalam bentuk intan, grafit, minyak bumi, gas CO2 dan sebagian besar zat terutama yang berasal dari hewan, tumbuhan, dan manusia (misalnya karbohidrat, protein, lemak,dll). Sebuah atom karbon dapat berikatan dengan sesama unsur karbon yang membentuk ikatan rantai karbon. Senyawasenyawa yang terdiri dari atom karbon dikenal dengan sebutan senyawa organik( Sunardi, 2006 : 257).

Percobaan beilstein merupakan percobaan pendahuluan terhadap halogen. Percobaan ini berdasarkan sifat beberapa senyawa yang dengan pemijaran dengan oksida tembaga membentuk senyawa tembaga yang menguap dan berwarna. Di bumi karbon yang terdapat baik dalam unsur bebas maupun senyawa.. batubara dan intan adalah contoh karbon sebagai unsur bebas. Batubara bila dipanaskan tanpa udara akan menjadi karbon murni kokra (orang batu),karena unsur yang lain menguap. Kayu akar menghasilkan arang jika dibakar, yaitu orafit yang berstruktur terbuka sehingga permikaannya sangat luas( Sugiarto, 2001 : 205).

Kajian penetuan unsur dalam sampel sendimen taksi chini menggunakan tehnik pendaflour sinar X telah dapat mengenal 12 unsur. Unsur-unsur tersebut adalah As, Ba, Co, Cr, Ni, Pb, Rb, Sr, V, Zn, dan Zr. Semua unsur unsur ini kerapatan yang berbeda do setiap lokasi kajian yaitu As (11-50 ppm), Ba (553-944 ppm), Co (8-46 ppm), Cu ( 11-68 ppm), Ni (67-193), Pb (37-156 ppm), Rb (105-149 ppm), Sr (18-127 ppm), V (92-156 ppm), Zn ( 147-1679 ppm), dan Zr ( 190-290 ppm) (Arman, dkk, 2008 : 171).

Telah dilakukan analisis unsur pengotor Fe, Cr, dan Ni dalam larutan uranil nitrat hasil proses olah ulang gagalan elemen bakar nuklir reaktor riset. Analisis dilakukan terhadap uranil nitrat hasil stripping atau reekstrasi dan uranil nittrat hasil proses evaporasi atau pemakatan. Unsur-unsur pengotor yang terdapat dalam larutan UN dengan metode SSA memenuhi spesifikasi SSA yang disyaratkan, untuk unsur Fe, Cr, dan Ni maksimum 100 ppm (Haryati,Boybul, 2009: 565-570).

C. ALAT DAN BAHAN

1. ALAT

- Pipet volum 10 ml

- Penjepit kayu

- Bunsen

- Pipa U

- Cawan porselin

- Tabung reaksi + rak

- Gelas kimia 200 ml

- Pipet tetes

- Penjepit kayu

- Korek gas

2. BAHAN

- Larutan kapur

- Padatan naftalen

- Urea

- Sulfur

- Padatan CuO

- HNO3

- Kertas Pb asetat - Logam Cu

- Pereaksi nessler

- DCM

- H2SO4 pekat

- NaOH

- Air

D. SKEMA KERJA

1. Identifikasi karbon:

Reaksi pengarangan

Clipboard08

b. Percobaan Penfield

Clipboard09

2. Identifikasi hidrogen

a. Percobaan Penfield

Clipboard10

b. Pirolosis dengan Sulfur

Clipboard11

3. Identifikasi Unsur Nitrogen

a. Pecobaan Kjedhal

Clipboard12

4. Identifikasi Unsur Halogen

a. Percobaan Beilstein

Clipboard13

E. HASIL PENGAMATAN

1. Identifikasi Unsur Karbon

Jenis Reaksi

Hasil Pengamatan

Pengarangan

. tidak terdapat api hanya menguap pada pemanasan api yang kecil

. pada pemanasan api yang besar terdapat nyala api (orange)

. jelaga terlihat hitam

. pada saat pemanasan yang tinggi jelaga dalam cawan masih

Berwarna hitam

. pada saat penambaha HNO3 encer jelaga hilang

Penfield

. larutan bercampur dan berwarna hitam

. urea + CuO mencair

. muncul gelembung-gelembuung air dan larutan jadi keruh menandakan

Adanya unsur karbon

2. Identifikasi Hidrogen

Jenis Reaksi

Hasil Pengamatan

Penfield

. 0,5 gram sampel (urea) + 0,5 gram CuO di Δ larutan berwarna hitam

. setelah dialirkan ketabng yang berisi air kapur muncul gelembung-

Gelembung dan larutan menjadi agak keruh

Pirolisis dengan Sulfur

. Urae mencair dan sulfur mengendap jadi endapan orange

. di dalam kertas saring terdapat jelaga (warna hitam) setelah pembakaran.

3. Identifikasi Unsur Nitrogen

Jenis Reaksi

Hasil Pengamatan

Kjeidahl

. Urea + 10 tetes H2SO4 pekat setelah dipanaskan tidak teralu jernih

. setela di+ H2O larutannnya menjadi jernih

. setelah di+ dengan NaOH terdapat sedikit gelembung kecil

. di+ pereaksi Nessler, larutannnya berubah warna menjadi orange Dan terdapat 2 fase, dimana endapannya berwarna merh kecoklatan

dan terdapat pada dasar tabung serta di atas tabung

4. Identifikasi Unsur Halogen

Jenis Reaksi

Hasil Pengamatan

Beilstein

. pada saat diΔ ujung tabung reaksi tidak terjadi nyala hijau

. setelah diΔ di+ DCM beberapa tetes terdapat nyala hijau

 

F. Analisis Data

Clipboard14

Clipboard15

F. PEMBAHASAN

Terdapat banyak unsur non logam yang banyak di alam seperti C,N, S,P dan halogen. Unsur-unsur tersebut melimpah di alam baik dalam bentuk unsur-unsur atau dalam bentuk senyawa. Untuk mengetahui adanya unsur-unsur non-logam tersebut digunakan berbagai pereaksi untuk mengujinya atau mengidentifikasi unsur tersebut, seperti unsur karbon diuji dengan reaksi pengarangan, penfield, unsur hidrogen diuji dengan pereaksi penfield dan sulfur (pirolisis unsur), unsur nitrogen diuji dengan reaksi kjeidahl dan unsur halogen diuji dengan reaksi beilstein.

Untuk mengidentifikasi unsur karbon, digunakan cara pengarangan dan penfield. Dalam pengidentifikasian unsur karbon yang menggunkan bahan naftalen, karen naftalen merupakan senyawa aroatik yang sederhana yang umunya ditemukan dan berupa cincin bisiklik, yang memiliki rumus molekul C10H8. Naftalen dipanaskan dalam cawan porselin, api yang digunakan mula-mula kecil supaya perubahan dari pembakaran dapat terlihat dengan jelas, setelah api diperbesar warna naftalen (warna nyalanya) berwarna orange dan terdapat jelaga warna hitam. Untuk mempercepat penghilangan jelaga maka naftalen ditambahkan dengan HNO3 beberpa tetes, naftalen yang mengalami pengarangan berwarna putih. Sedangkan pada percobaan penfield dilakukan pada zat yang mudah menguap. Ketika sampel ditambahkan pereaksi dan kemudian dipanaskan maka akan terbentuk gas yaitu gas CO2, gas CO2 kemudian dialirkan dengan pipa U ke tabung reaksi yag berisi air kapur, gas CO2 akan menyebabkan air kapur mengeruh yang menandakan adanya unsur C, karena gas CO2 dihasilkan karena adanya unsur C pada sampel. Unsur hidrogen diiddentifikasi dengan cara percobaan penfield dan percobaan pirolisis dengan unsur. Percobaan penfield, pada dasar prinsip kerjanya sama dengan percobaan clip_image001mengidentifikasikan unsur C, tetapi untuk menentukan unsur hidrogen, kita hanya menentukan adanya embun (titik-titik air) pada dinding tabung reaksi. Sedangkan pada percobaan pirolisis unsur, adanya hidrogen pada larutan sampel,ditemukannnya noda hitampada kertas saring yang dibasahi oleh Pb asetat setelah pemanasan. Urea yang ditambahkan dengan sulfur akan menghasilkan gas H2S yang nantinya akan bereaksi dengan Pb asetat yang menghasilkan PbS yang berwarna hitam.

Untuk mengidentifikasi unsu nitrogen digunakan percobaan Kjeidahl, dimana prinsip adsarnya adalah senyawa nitrogen dengan H2SO4 diubah menjadi (NH4)2SO4 yang bereaksi dengan basa membebaskan NH3 yang dapat diidentifikasi atau dapat ditunjukan dengan pereaksi Nessler. Pada pemanasan larutan urea dan H2So4 yang awalnya berwarna, setelah bercampur menjadi bening dan setelah ditambahkan ddengan NaOH akan terbentuk endapan yang berwarna coklat, dikarenakan reaksi antara asam kuat dengan basa kuat akan membentuk endapan atau akan terjadi reaksi penetralan. Pada penambahan pereaksi Nessler menyebabkan larutan berubah warna menjadi orange dan terdapat 2 fase dimana endapannnya berada di bagian bawah dan air berada di bagian atasnya endapan berwarna merah kecoklatan. Dari endapan merah kecoklatan inilah yang menandakan atau yang menunjukkan adanya unsur nitrogen dalam sampel. Sedangkan untuk mengidentifikasikan unsur yang terakhir yaitu unsur halogen digunakan percobaan Beilstein. Sebenarnya percobaan mengidentifikasikan unsur halogen ada 3 percobaan yaitu percobaan pendahuluan terhadap halogen dimana percobaan ini berdasarkan sifat beberpa senyawa yang dengan pemijaran dengan oksida tembaga membentuk senyawa tembaga yang meguap dan berwarna hijau, percobaan faraday dimana percobaan

mengidentifikasikan dua unsur yaitu unsur N dan halogen dengan prinsip memijar zat dengan CaO dimanan senyawa yang mengandung N dan halogen, serta percobaan yang terakhir memijarkan logam Na maka senyawa organik yang mengandung C,H,O,N,S,P, dan halogen berubah mennjadi:

- N : NaCN,CN

- S : Na2S, S

- P : Na3P, PH3

- Halogen : Na halogenida.

Pada percobaan yang kita lakukan adalah percobaan beilstein, dimana ujung kawat Cu yang dibakar akan terdapat warna nyala hijau, ujung kawat Cu yang ditetesi dengan larutan HNO3 pekat dan setelah dipanaskan akan terdapat warna nyala hijau kebiruan pada ujung kawat Cu. Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan sifat beberapa senyawa yang dengan pemijaran dengan oksida tembaga membentuk senyawa tembaga yang menguap dan berwarna hijau.

G. KESIMPULAN

- Usur karbon dapat diidentifikasikan dengan percobaan penfield dan reaksi pengarangan.

- Prinsip penfield adalah senyawa yang mengandung unsur C apabila dipanaskan akan menghasilkan CO2.

- Unsur hidrogen diidentifikasikan dengan cara penfiled dan pirolisis dengan sulfur dimana adanya unsur hidrogen ditunjukan dengan adanya noda hitam pada kertas saring Pb asetat.

- Untuk mengidentifikasi unsur nitrogen digunakan percobaan kjeidahl dimana adanya unsur nitrogen ditandai adanya endapan coklat.

- Untuk mengidentifikasikan unsur halogen digunkan percobaan beilstein yang memilki prinsip senyawa yang terdapat unsur halogen jika dipijarkan dengan oksida tembaga akan menghasilkan warna nyala hijau kebiruan.

- Pada percobaan penfield adany insu H ditunjukan dari adanya titik-titik air pada dinding tabung reaksi.

- Adanya unsur karbon pada percobaan penfield ditunjukan dengan berubahnya warn larutan menjadi keruh.

- Untuk mengidentifikasikan unsur halogen bisa menggunakan percobaan yaitu beilstein, faraday, dan lassigne. Tetapi oada percobaan ini kita menggunakan percobaan beilstein karena khusus mengidentifikasikan unsur halogen.

 

DAFTAR PUSTAKA

Keenan, Charles. Dkk. 2005. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.

Sugiarto, Kristian handoyo. 2001. Dasar-dasar Kimia Anorganik Nonlogam. Yogyakarta : UNY Press.

Sunardi . 2006 . 116 Unsur Kimia. Bandung : Yrama widya.

Haryati, Boybul. 2009. Analisis Unsur Pengotor Fe, Cr, dan Ni Dalam Larutan Uranil Nitrat Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Yogyakrta : Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN.

(sumber : syukwan)

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. rifnotes - All Rights Reserved