A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan : a. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu.
b. Membuat KNO3.
2. Hari, tanggal : Sabtu, 7 Mei 2011
3. Tempat : Laboratorium Kimia FKIP Universitas Mataram
B. LANDASAN TEORI
Garam nitrat terdapat di Chili terutama dalam bentuk natrium nitrat. Natrium nitrat bersifat hidroskopis. Oleh karena itu untuk berbagai keperluan, natrium yang lebih murah ini diubah menjadi garam kalium nitrat. Kalium nitrat dapat diubah dari KCl yang terdapat dalam mineral sylvite dan NaNO3. Jika larutan jenuh dari masing-masing reaksi dicampur, NaCl yang kurang melarut akan mengendap. Jika cairan didinginkan KNO3 mengendap. Endapan ini dipisahkan kemudian dimurnikan dengan cara rekristalisasi. Nama umum untuk KNO3 adalah sendawa, sedangkan NaNO3 disebut sendawa chili. Kalium nitrat mengkristal dalam bentuk prisma rhombik, tetapi jika larutannya diuapkan perlahan pada kaca arloji akan mengkristal dalam bentuk rombohedral, isomorf dengan natrium dan kalsit (Purwoka, 2008: 3).
Kalium nitrat (KNO3) merupakan zat padat yang berbentuk kristal putih dengan titik leleh 340̊C. Kalium nitrat mempunyai sifat yang serupa dengan natrium nitrat (NaNO3). KNO3 tidak dapat menghisap air dari udara seperti NaNO3, dan oleh karena itu lebih disukai dalam industry bahan penutup (Nitratmojo, 1983: 58).
Pengaruh kenaikan suhu pada kelarutan zat berada satu dengan yang lain. Perbedaan itu dapat dipakai untuk memisahkan campuran dua zat atau lebih dengan cara rekristalisasi bertingkat, contohnya memisahkan KNO3 dengan NaCl. Dari percobaan terlihat kelarutan KNO3 sangat dipengaruhi oleh kenaikan suhu, sedangkan NaCl hampir tidak dipengaruhi oleh suhu. Jika campuran ini dimasukkan dalam air panas, maka kelarutan kalium nitrat lebih besar dari pada natrium klorida, sehingga natrium klorida lebih banyak mengkristal pada suhu tinggi, dan NaCl dapat dipisahkan dengan menyaring dalam keadaan panas (Syukri, 1999: 360).
C. HASIL PENGAMATAN
NO | PROSEDUR KERJA | HASIL PENGAMATAN |
1 | Larutkan 7,34 gram Al(NO3)3 dalam 10 mL aquades | Ketika garam Al(NO3)3 dimasukkan kedalam aquades, warna Al(NO3)3 yang berwarna putih, setelah dilarutkan pada aquades warnanya larutan menjadi bening, pengotor yang ada pada Al(NO3)3 tidak ikut melarut pada aquades, dan pengotor tersebut berada di atas permukaan larutan, warna pengotor abu kehitaman. |
2. | Larutkan 3,34 gr KCl dalam 10 mL aquades | Saat garam KCl dimasukkan ke dalam aquades, warna KCl yang berwarna putih, setelah dilarutkan pada aquades warnanya larutan menjadi bening dan tidak terdapat pengotor. |
3. | Campur larutan A dan B. | Setelah larutan A dan B dicampur larutan tetap bening dan terdapat pengotor yang berasal dari Al(NO3)3. |
4. | Dinginkan dengan es batu (0̊ C) | Larutan pada no 3 dilarutkan dalam air es larutan didasar wadah sedikit membeku sedikit atau membentuk endapan berwarna putih. |
5. | Dekantasi | Setelah didekantasi, pengotor ikut turun bersama larutan yang terdekantasi, sedangkan larutan yang sedikit membeku masih diam dalam gelas kimia. |
6. | Rekristalisasi | Larutan yang sedikit membeku ditambah dengan 1 mL air kemudian dipanaskan ternyata masih terdapat pengotor dalam larutan yang sedikit membeku (kristal), setelah pemanasan terbentuk padatan kristal berwarna putih kekuningan. |
7. | Saring | Hasil timbangan kertas saring 1,06 gram, padatan tersebut diletakkan dalam kertas saring. |
8. | Keringkan dan timbang | Setelah ditimbang, berat kristal adalah: = Berat kristal – berat kertas saring = 3,04 – 1,06 = 1,98 gr. |
D. ANALISIS DATA
1. Persamaan Reaksi
2. Perhitungan
Diketahui : massa KCl : 3,34 gr
massa Al(NO3)3 : 7,34 gr
Mr KCl : 74,5 gr/mol
Mr Al(NO3)3 : 213 gr/mol
Sehingga didapat mol mula-mula KCl yaitu 0,045 mol, dan mol mula-mula Al(NO3)3 yaitu 0,034 mol.
3KCl + Al(NO3)3 -----------> 3KNO3 + AlCl3
Mula-mula : 0,045 0,034 0 0
Bereaksi : 0,045 0,015 0,045 0,015
Sisa : 0 0,019 0,045 0,015
Dari jumlah mol sisa di atas, di dapatkan berat untuk masing-masing senyawa, yaitu:
Jika massa senyawa > massa kelarutan maka terbentuk endapan, sebaliknya jika massa senyawa < massa kelarutan maka tidak terbentuk endapan. Sehinnga dari hasil perhitungan di atas senyawa yang membentuk endapan adalah KNO3.
Jadi, persentasi rendemen KNO3 adalah:
E. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini yaitu mengenai pembuatan KNO3 , dengan tujuan untuk memisahkan dua garam yaitu KCl dan Al(NO3)3 berdasarkan kelarutannya pada suhu tertentu, serta membuat kalium nitrat.
Garam KCl dan Al(NO3)3 terlebih dahulu dibuat larutan jenuhnya yaitu dengan melarutkan masing – masing garam tersebut ke dalam air, setelah dilarutkan kedalam air, warna larutan menjadi bening. Setelah dilakukan pencampuran terhadap kedua jenis larutan jenuh tersebut, warna larutan tetap bening dan keduanya menyatu dengan tidak terbentuknya lapisan, hal ini menandakan terjadinya reaksi antara kedua larutan tersebut.
Ketika larutan tersebut didinginkan hingga suhu 0 , terbentuk endapan berwarna putih. Tujuan dari pendinginan ini adalah untuk memperoleh endapan KNO3, sehingga akan lebih mudah dipisahkan dari larutan. Kelarutan KNO3 pada suhu 0 lebih rendah dari kelarutan AlCl3, sehingga KNO3 akan mengendap terlebih dahulu. Kelarutan KNO3 sangat dipengaruhi oleh suhu, karena semakin rendah suhu maka kelarutan KNO3 akan berkurang yang menyebabkan semakin cepatnya terbentuk endapan KNO3. Kelarutan KNO3 pada suhu 0 adalah 2,66 gr/20 mL. Jika dibandingkan dengan massa KNO3 yang terbentuk dari reaksi antara KCl dengan Al(NO3)3 yaitu 4,545 gram, maka kelarutannya dalam 20 mL aquades relatif lebih rendah sehingga hal ini menunjukkan bahwa terbentuk endapan KNO3.
Endapan KNO3 yang terbentuk kemudian didekantasi untuk memisahkannya dari fase air. Setelah dipisahahkan dari fase airnya, dilakukan proses rekristalisasi terhadap endapan KNO3 tersebut, yaitu dengan menambahkan air panas ke dalam endapan tersebut agar kelarutan KNO3 berada pada level super jenuh. Kristal yang telah mencair dimasukkan ke dalam gelas kimia, kemudian dipanaskan agar kandungan air pada kristal tersebut menguap bersama dengan pengotor yang masih terikat pada kristal, sehingga terbentuklah kristal KNO3 yang lebih murni yang berwarna putih kekuningan. Warna kekuningan pada kristal KNO3 tersebut disebabkan oleh adanya energi tertentu dari nyala api pada saat pemanasan yang diserap oleh elektron pada ion Al3+ dan K+ dari masing – masing senyawa pembentuk kristal KNO3 tersebut dengan panjang gelombang tertentu menyebabkan terjadinya eksitasi dan kembalinya elektron ke peringkat dasar membebaskan energi nyala khas sesuai dengan panjang gelombang yang dimilikinya.
Setelah kristal KNO3 ditimbang, diperoleh berat rendemen dan kertas saring adalah 3,04 gram dengan berat kertas saring yaitu 1,06 gram. Maka diperoleh berat rendemen murni yaitu 1,98 gram. Sehingga dapat ditentukan presentase dari rendemen dengan rumus sebagai berikut :
sehingga diperoleh % rendemen KNO3 sebesar 105,039 % . Presentase yang diperoleh lebih dari 100% , hal ini disebabkan karena masih terdapatnya kandungan air pada kristal yang terbentuk maupun kertas saring sehingga hasil penimbangannya lebih besar dari yang diharapkan.
F. SIMPULAN
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan dan pembahasan, diperoleh simpulan sebagai berikut :
- KNO3 dapat dibuat dengan cara mereaksikan larutan jenuh KCl dengan larutan jenuh Al(NO3)3 .
- Kelarutan KNO3 sangat dipengaruhi oleh suhu, semakin rendah suhu, maka kelarutan KNO3 semakin kecil sehingga akan semakin cepat terbentuk endapan.
- Kelarutan KNO3 lebih rendah dari AlCl3, sehingga KNO3 akan mengendap terlebih dahulu dan dapat dipisahkan dari campuran.
- Berat rendemen murni yang didapatkan yaitu 1,98 gram
- Presentase rendemen yang diperoleh lebih dari 100% yaitu 105,039 gram , yang disebabkan karena masih terdapatnya kandungan air pada kristal yang terbentuk maupun kertas saring pada saat dilakukan penimbangan.
0 komentar:
Post a Comment