A. TUJUAN
· Dapat menentukan tenaga pengaktifan reaksi ion persulfat dengan ioniodida.
· Dapat menentukan tenaga pengaktifan reaksi hidrogen peroksida denganion iodida.
B. DASAR TEORI
Pada percobaan untuk menentukan tenaga pengaktifan pada reaksi ion persulfat dengan ion iodida, terjadi stokiometri reaksi persulfat dengan ioniodida, yaitu
Jika reaksi di atas dijalankan pada kondisi konsentrasi ion iodida yangkonstan, maka reaksi yang terjadi adalah reaksi tingkat satu terhadap persulfatdan laju reaksinya dapat dinyatakan dengan
Jika konsentrasi persulfat awal adalah a dan konsentrasi pada waktu t adalaha-x, maka integrasi persamaan memberikan
Waktu untuk menyelesaikan 1/n bagian reaksi itu dapat diamati denganmenambahkan sejumlah ion tiosulfat dan larutan amilum dalam campuran reaksi. Tiosulfat memberikan efek regenerasi iodida karena terjadi reaksi
Konsentrasi ion iodida dengan demikian adalah konstan dan karena reaksi inidemikian cepat, maka tidak ada yodium yang dibebaskan sampai semua iontiosulfat telah habis yaitu pada waktu larutan berubah menjadi biru.
Pengaruh temperatur terhadap laju reaksi dinyatakan oleh persamaan Arhenius
dimana A adalah faktor frekuensi, E adalah tenaga pengaktivan dan T adalahtemperatur mutlak.
Dari persamaan (1) dan (2)
Waktu untuk berlangsungnya reaksi 1/n bagian dapat diamati untuk konsentrasi-konsentrasi reaktan yang sama pada variasi temperature T dan grafik In t 1/n lawan 1/T akan memberikan garis lurus dengan kemiringan E/R
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat yang digunakan
- Tabung 100 mL 2 buah
- Gelas piala besar atau thermostat
- Pipet ukur
- Thermometer
- Pengaduk
2. Bahan yang digunakan
- Larutan KI 0,5 M
- Larutan Kalium Persulfat 0,01 M
- Larutan H2O2 3%
- Lempung Na2S2O3 0,1 M
- Larutan Indikator amilum (segar)
- Aquades
- Larutan H2SO4
D. PROSEDUR KERJA
1. Untuk larutan K2S2O8 0,01 M
a. Dimasukkan 20 mL KI 0,5 M dan 1 mL Na2S2O3 0,01 M ke dalam tabung I dan dimasukkan 20 mL K2S2O8 0,01 M ditambahkan 5 tetes amilum ke dalam tabung reaksi II
b. Kedua tabung reaksi tersebut dimasukkan ke dalam gelas piala besar yang telah air + es + garam atau air hangat.
c. Dibiarkan sampai temperature thermostat
d. Larutan dalam tabung reaksi I dimasukkan ke dalam tabung II
e. Diaduk dan diukur waktu yang dibutuhkan agar larutan berubah warna menjadi biru.
f. Diulangi prosedur tersebut pada temperature 5oC, 10oC, 15oC, 20oC, 25oC, 30oC .
2. Untuk larutan H2O2 3%
a. Dimasukkan 20 mL KI 0,5 M ke dalam tabung I dan ditambahkan 1 mL Na2S2O3 0,01 M kemudian ditambahkan 2 mL H2SO4.
b. Dimasukkan 20 mL H2O2 3% ke dalam tabung II kemudian ditambahkan 5 tetes amilum
c. Kedua tabung reaksi tersebut dimasukkan ke dalam gelas piala besar yang telah diisi air ditambah es dan garam atau air hangat.
d. Dibiarkan sampai temperature thermostat
e. Larutan dalam tabung reaksi I dimasukkan ke dalam tabung II
f. Diaduk dan diukur waktu yang dibutuhkan agar larutan berubah warna menjadi biru.
g. Diulangi prosedur tersebut pada temperature 5oC, 10oC, 15oC, 20oC, 25oC, 30oC .
E. DATA YANG DIAMATI
Tabel pengamatan lama waktu reaksi kalium persulfat
No. | Suhu (oC) | T1/n (dalam sekon) | ||
I | II | Rata-rata | ||
1. | 5 | |||
2. | 10 | |||
3. | 15 | |||
4. | 20 | |||
5. | 25 | |||
6. | 30 |
Tabel pengamatan lama waktu reaksi hydrogen peroksida
No. | Suhu (oC) | T1/n (dalam sekon) | ||
I | II | Rata-rata | ||
1. | 5 | |||
2. | 10 | |||
3. | 15 | |||
4. | 20 | |||
5. | 25 | |||
6. | 30 |
F. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan energy aktivasi?
2. Jelaskan pengaruh suhu pada percobaan tersebut!
3. Apa tujuan penambahan H2SO4 pada penetuan energy aktivasi pada H2O2 3%?
0 komentar:
Post a Comment